Senin, 22 Oktober 2012

kita memang berbeda

kucurahkan segala yang kurasa kali ini. fakta, aktual, nyata. bukan sebuah khayalan yg biasanya kutorehkan namun sebuah luka yang belum sepenuhnya kembali sembuh...

tiap hembus nafas, tiap kedipan mata, tiap kali aku bergerak, aku tak pernah melupakannya. sejak mataku terbuka dipagi hari hingga mataku tertutup menutup lelah dimalam hari tak pernah sedetikpun aku melupakannya. hati ini tak pernah henti khawatir. jiwa ini tak pernah henti menanti.meski aku sadar aku terlalu berlebihan, aku terlalu agresif dan sangat bertolak belakang dengannya tapi kuakui tiap senyumku disekolah timbul karnanya

pagi itu kami masih ceria tertawa menikmati tanggal spesial kami yang pertama. tiap ucapan, tiap senyuman, tiap emoticon yg tertera membuat ku tak hentihentinya tersenyum. hingga hujan dan petir itu tiba menyambar seluruh kebahagiaan diantara kami. ucapan yang membuat telingaku begitu bising, katakata yang menggoreskan luka yang dalam tak terukur, menampar, menendang, melempar ku kesebuah sudut terkecil yang membuatku jatuh. sekuat tenaga aku menahan air mata yang siap tumpah di pelupuk,sekuat tenaga aku menontrol diriku yang terlalu jatuh. sebisa mungkin aku mencoba mengerti keadaan.aku benar benar remuk. kisah indah yang kuimpikan seakan hancur saat itu juga. ribuan atom tiba-tiba meremuk redamkan seluruh kisah bahagia kami berdua. mengapa harus hari ini? mengapa harus aku lagi? mengapa harus KAMI?! bibir ku bergetar menahan kata yang tak mampu kuucapkan. aku pucat menahan segalanya dibenah ku. aku begitu rapuh untuk melihat namanya tertera di handphoneku. kami terlanjur hancur. kami terlanjur rusak. kami terlanjur hilang..

aku sadar akan perbedaan yang terbentang diantara kami. aku juga sadar ada sekat diantara kami yang tak mampu kami tembus. perbedaan ras, perbedaan keluarga, bukankah perbedaan itu indah? tapi mengapa begitu memilukan untuk kami berdua?
setiap kata yang terurai, setiap sujud yang kulakukan disitu pula kuselipkan nama kami berdua dalam doa. berharap semua akan berjalan lancar. berharap Tuhan tak hanya mendengar namun juga mengabulkan. aku rela jika ternyata menakdirkan hubungan kami untuk hancur dan remuk, asal aku tetap bersamanya sekalipun hanya teman aku rela.sumpah aku rela! asal bersama dia, bagaimanapun aku dimatanya aku rela. aku terima! asal bersamanya, asal bersamanya.

aku tau kita berbeda. aku sadar tidak mudah untuk menembus tembok tebal nan tinggi dihadapan kita ini. semua butuh proses dan perjuangan. semoga Tuhan mencari jalan agar aku dan kamu berhasil menembus tembok ini. semoga aku dan kamu tidak lagi menjadi individu yang terpisah, namun bersatu menjadi populasi yaitu "kita"...
semoga Tuhan tak hanya mendengar, namun juga mengabulkan.....

untuk Amik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar