Kamis, 04 September 2014
Tips Memilih Wadah Plastik yang Aman
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menggunakan wadah atau botol plastik sebagai tempat untuk menaruh makanan dan minuman. Wadah plastik bisa bermacam-macam, seperti botol minum dan kotak makan, botol plastik air mineral, susu botol, gelas plastik, dan sebagainya. Warnanya juga bermacam-macam, ada yang bening dan berwarna. Ada pula yang sering kita gunakan untuk mendinginkan atau menghangatkan makanan. Tutupnya pun bisa bermacam-macam, ada yang terbuat dari plastik maupun tidak, juga memiliki beragam bentuk.
Tapi, anda pasti pernah mendengar bahwa wadah plastik dapat berbahaya dan dapat menimbulkan kanker. Padahal wadah-wadah tersebut hampir selalu kita gunakan setiap hari untuk menaruh makanan dan minumam kita. Jadi, sebenarnya bagaimanakah wadah plastik yang aman bagi kesehatan?
Kode Recycling
Salah satu cara untuk mengetahui keamanan suatu wadah plastik adalah dengan memperhatikan kode recycling pada wadah tersebut. Kode ini ada di bawah kemasan plastik, yaitu kode berbentuk segitiga yang artinya bahwa benda tersebut dapat didaur ulang. Di dalam segitiga tersebut biasanya terdapat angka dan di bawahnya terdapat huruf yang saling berhubungan. Kode-kode tersebut diantaranya adalah:
Wadah dengan kode ini dibuat dari kandungan PETE (polyethylene terephthalate).
Wadah plastik jenis ini biasanya dipakai untuk botol plastik berwarna jernih/transparan seperti botol air mineral, botol jus, dan botol minuman lainnya. Wadah dengan bahan ini hanya digunakan sekali. Lapisan polimer yang digunakan dalam wadah tersebut dapat meleleh dan mengeluarkan bahan karsinogenik (yang dapat menyebabkan kanker) bila wadah digunakan berulang atau dipanaskan.
Wadah jenis ini terbuat dari bahan HDPE (high density polyethylene).
Wadah dengan bahan ini biasa digunakan untuk botol susu, tupperware, gallon air minum, botol minyak goreng, wadah mentega dan yogurt, dan sebagainya. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman digunakan karena tidak banyak menimbulkan reaksi kimia dengan makanan dan minuman di dalamnya. HDPE bersifat kuat, keras, buram, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.
Walaupun tertera angka 2 dalam segitiga tersebut, namun wadah jenis ini sebaiknya juga digunakan hanya untuk sekali pemakaian.
Wadah jenis ini dibuat dari PVC (polyvinyl chloride). Bahan ini biasa digunakan untuk plastik pembungkus makanan (cling wrap) dan juga beberapa botol minuman kemasan. Plastik ini berbahaya untuk kesehatan karena mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan atau minuman dalam kemasan. Reaksi ini berbahaya untuk ginjal dan hati. Sebaiknya bahan jenis ini dihindarkan dan anda dapat mencari alternatif pembungkus makanan lain yang bukan bertanda 3 dan PVC seperti plastik yang terbuat dari polypropylene (kode 5) atau bahan alami (seperti daun pisang).
LDPE berarti low density polyethylene yang merupakan plastik yang dibuat dari minyak bumi yang biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol. Sifatnya kuat, sedikit tembus cahaya, fleksibel (seperti botol sambal yang dapat ditekan), dengan permukaan agak berlemak. Plastik jenis ini sulit dihancurkan, tapi dapat didaur ulang. Wadah jenis ini baik untuk tempat makanan.
Wadah jenis ini terbuat dari polypropylene yang bersifat transparan, kuat, ringan, tahan terhadap lemak, stabil pada suhu tinggi, dan cukup mengkilap. Wadah ini merupakan pilihan bahan plastik terbaik dan aman untuk tempat menyimpan makanan dan minuman, termasuk botol minum untuk bayi.
PS berarti polystyrene, bahan yang dapat digunakan untuk tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Bahan ini dapat melepaskan styreneke dalam makanan dan mengkontaminasinya. Bahan jenis ini harus dihindari karena dapat menimbulkan masalah reproduksi, otak, sistem saraf, dan pertumbuhan. Bahan jenis ini juga sulit didaur ulang. Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning jingga.
Wadah ini memiliki beberapa jenis bahan, yaitu PC (polycarbonate), SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), dan nilon. Wadah jenis ini dapat ditemukan pada botol susu bayi, botol minum, kaleng makanan dan minuman kemasan (termasuk kaleng susu formula). sebaiknya penggunaan wadah dengan kode 7 ini dihindari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar